- Jelaskan tentang pengertian Organisasi sebagai Badan maupun sebagai Terstruktur
Dalam arti badan organisasi memiliki arti sebagai sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi Terstruktur
a) Mc David
dan Harari : organisasi sebagai kelompok adalah sistem
terorganisasi
dimana ada dua orang atau lebih individu yang
berhubungan
dalam fungsi yang sama, mempunyai seperangkat
standar
tentang hubungan peran anggota dan mempunyai morma
yang
mengatur tingkah laku anggota kelompok.
b) Sherif
dan Sherif (1959) : kelompok adalah unit sosial yang
ditandai
sejumlah individu yang mempunyai status, hubungan
peran, norma
tertentu yang semuanya itu mengatur tingkah laku
anggota
kelompok.
c) Stogdill
(1959) : satu sistem interaksi terbuka dimana pola interaksi
tersebut
ditentukan oleh struktur sistem tersebut.
Definisi
Organisai yaitu tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi
Menurut para
ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James D.
Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I.
Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Stephen P.
Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Rentang Kendali dan
Jelaskan pula faktor faktor apa saja yang menentukan tinggi redahnya Rentang
Kendali
Rentang Kendali adalah
jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif
oleh seorang manajer. Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam
pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan
kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).
Faktor yang
menentukan tinggi redahnya Rentang Kendali yaitu:
- Pentingnya hubungan tatap
muka dengan bawahan. Karena manajer harus mampu melakukan hubungan pribadi
dalam menyelesaikan masalah-masalah lainnya, dan jumlah waktu yang diperlukan
untuk melakukan kegiatan ini merupakan kendala mendasar dalam menentukan jumlah
bawahan atau rentang kendali.
- Berkaitan dengan
pengendalian dan evaluasi dari kegiatan masing-masing bawahan serta
masing-masing subunit organisasi. Kegiatan ini sangat bergantung pada informasi
yang disediakan oleh sistem informasi.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan struktur organisasi
matriks dan apa saja keunggulan serta kelemahannya
Struktur organisasi matriks
digunakan untuk memudahkan pengembangan pelaksanaan beragam program atau
proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice precident yang mempunyai tanggung jawab fungsional bagi seluruh proyek. Sedangkan setiap manajer
proyek mempunyai project responsibility untuk penyelesaian dan implementasi
strategi.
Kelebihan
struktur organisasi matriks antara lain:
- Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif
- Tujuan proyek menjadi lebih jelas
- Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
- Banyak jalur untuk melakukan komunikasi
- Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas
Adapun kekurangan struktur organisasi
matriks antara lain:
- Strukturnya sangat rumit
- Biaya relatif tinggi
- Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
- Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat.
4. Jelaskan pengertian organisasi formal dan organisasi
informal beserta karakteristiknya masing masing
Organisasi formal adalah
kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan
bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Unsur dan Tiang Dasar
Organisasi Formal
Ada 3 Unsur pokok
organisasi formal, yaitu :
1. Sistem kegiatan terkoordinasi
2. Kelompok orang
3. Kerjasama mencapai tujuan
Tiang dasar teori
organisasi formal:
1. Pembagian kerja
2. Proses skalar (hirarki) dan fungsional
(horizontal)
3. Struktur
4. Rentang kendali
Ciri-Ciri Organisasi
Formal
1. Suatu organisasi terdiri dari
hubungan-hubungan yang ditetapkan antara jabatan-jabatan. Blok-blok bangunan
dasar dari organisasi formal adalah jabatan-jabatan.
2. Tujuan atau rencana organisasi terbagi
kedalam tugas-tugas; tugas-tugas organisasi disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban
resmi
3. Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban
diberikan kepada jabatan. Yakni, satu-satunya saat bahwa seseorang diberi
kewenangan untuk melakukan tugas-tugas jabatan adalah ketika ia secara sah
menduduki jabatannya.
4. Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur
menurut suatu tatanan hierarkis. Hierarkinya mengambil bentuk umum suatu
piramida, yang menunjukkan setiap pegawai bertanggung jawab kepada atasannya
atas keputusan-keputusan bawahannya serta keputusan-keputusannya sendiri.
5. Suatu sistem aturan dan regulasi yang
umum tetapi tegas, yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan-tindakan
dan fungsi-fungsi jabatan dalam organisasi.
6. Proesedur dalam organisasi bersifat
formal dan impersonal – yakni, peraturan-peraturan organisasi berlaku bagi
setiap orang. Jabatan diharapkan memiliki orientasi yang impersonal dalam
hubungan mereka dengan langganan dan pejabat lainnya.
7. Suatu sikap dan prosedur untuk menerapkan
suatu sistem disiplin merupakan bagian dari organisasi.
8. Anggota organisasi harus memisahkan
kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi.
9. Pegawai dipilih untuk bekerja dalam
organisasi berdasarkan kualifikasi teknis, alih-alih koneksi politis, koneksi
keluarga, atau koneksi lainnya.
10. Meskipun pekerjaan dalam birokrasi
berdasarkan kecakapan teknis, kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas
dan prestasi kerja.
Organisasi informal adalah
kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta
tujuan bersama yang tidak disadari.
Organisasi Informal
memiliki ciri-ciri :
- Lepas
- Fleksibel
- Tidak terumuskan
- Spontan
Keanggotaan pada
organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar, maupun tidak
sadar. Kerapkali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota
organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan-hubungan antara para anggota, bahkan
tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh Organisasi Informal
:
1. Arisan ibu-ibu
2. Orang-orang di kendaraan umum
3. Sekumpulan penonton yang menyaksikan
sepak bola.
5. Jelaskan perbedaan antara pengelolaan Organisasi
secara Sentralisasi dengan Desentralisasi Apa keunggulan dan kelemahannya
masing masing
Sentralisasi adalah
memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di
posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan
pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Keunggulannya adalah:
- Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien. Seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
- Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi. Tidak perlu jenjang koordinasi yang terlalu jauh antara unit pengambilan keputusan dan yang akan melaksanakan atau terpengaruh oleh pengambilan keputusan tersebut.
- Peningkatan resource sharing dan sinergi. Sumberdaya dapat dikelola secara lebih efisien karena dilakukan secara terpusat.
- Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain. Satu aset dapat dipergunakan secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-beda.
- Perbaikan koordinasi. Koordinasi menjadi lebih mudah karena adanya unity of command.
- Pemusatan expertise. Keahlian dari anggota organisasi dapat dimanfaatkan secara maksimal karena pimpinan dapat memberi wewenang
Kelemahan sentralisasi
adalah:
- Kemungkinan penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan. Pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
- Demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit organisasi. Anggota organisasi sulit mengembangkan potensi dirinya karena tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang terlalu tinggi.
- Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
- Peningkatan kompleksitas pengelolaan. Pengelolaan organisasi akan semakin rumit karena banyaknya masalah pada level uniit organisasi yang di bawah.
- Perspektif luas, tetapi kurang mendalam. Pimpinan organisasi akan mengambil keputusan berdasarkan perspektif organisasi secara keseluruhan tapi tidak atau jarang mempertimbangkan implementasinya akan seperti apa.
Desentralisasi adalah
pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer
atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi.
Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta
menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan
efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Keunggulan Desentralisasi
adalah:
- Jenjang manajemen lebih sedikit (flat)
- Birokrasi berkurang. Pengambilan keputusan akan berada pada unit yang sekaligus melaksanakan.
- Lebih responsif terhadap perubahan. Unit organisasi akan lebih mudah menghadapi situasi terkini karena pengambilan keputusan ada pada unit desentralisasian.
- Lebih mendorong kreativitas dan pengembangan ide baru. Unit-unit organisasi yang ada akan berupaya mengembangkan potensi dirinya
- Motivasi karyawan lebih tinggi. Anggota organisasi akan mempunyai rasa memiliki organisasi yang tinggi dan termotivasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja unit organisasinya.
- Keterlibatan karyawan lebih besar. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa partisipasi yang lebih tinggi akan meningkatkan kinerja organisasi.
- Kapabilitas organisasional meningkat. Kecakapan organisasi akan lebih meningkat karena tersedianya sumber daya manusia yang terlatih dan teruji dalam memimpin organisasi.
Kelemahan desentralisasi:
1. Manajer pada tingkat
yang lebih rendah dapat membuat keputusan yang tidak sejalan dengan strategi
umum perusahaan
2. Dapat terjadi kurangnya koordinasi
antar manajer
3. Manajer pada level yang
lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari
tujuan perusahaan secara
keseluruhan
4. Dalam organisasi
terdesentralisasi, agak sulit untuk menyebarkan gagasan inovatif secara efektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar