Sabtu, 25 April 2015

Kadar Kapitalisme dan Sosialisme

KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
         
 Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk melihat seberapa tebal kadar masing-masing ini mewarnai perekonomian seseorang bisa melihatnya dari dua pendekatan. Pertama yaitu dengan pendekatak faktual struktural  yaitu menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah, yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu
       Untuk mengukut kadar keterlibatan pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan faktual-struktural, dapan digunakan ke Kesamaa Agregat Keynesian yang berumuskan :

Y = C + I + G + ( X + M)

Keterangan :
Y  = Pendapatan Nasional
C  = Pengeluaran konsumsi masyarakat (sektor orang perorangan atau rumah tangga)
I   = Pengeluaran investasi perusahaan-perusahaan (sektor usaha swasta
G  = Pengeluaran konsumsi pemerintah
X  =  Ekspor
M  =  Impor

Kesamaan ini merupakan rumus untuk menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran.

          Percobaan-percobaan pengelolaan makroekonomi yang kapitalistik, yang dilakukan oleh berbagai kabinet sejak republik ini berdiri hingga sekitar tahun 1959, akhirnya runtuh karena tak berterima (unaccepted). Begitu pula gagasan sosialismeala Indonesia yang dicobakan oleh Soekarno antara sekitar tahun 1959 hingga 1965, pun tidak jalan. Perekonomian baru berjalan mantap, dalam arti perkembangannya signifikan, setelah semenjak orde baru perekonomian (sebagai sebuah sistem) dikelola secara ulur-tarik di antara kapitalisme dan sosialisme.

http://primsacc12.blogspot.com/2012/03/sistem-ekonomi-indonesia-dan-pendapatan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar