KADAR KAPITALISME DAN
SOSIALISME
Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme
jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk melihat
seberapa tebal kadar masing-masing ini mewarnai perekonomian seseorang bisa
melihatnya dari dua pendekatan. Pertama yaitu dengan pendekatak faktual
struktural yaitu menelaah peranan pemerintah atau negara dalam
struktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah, yakni
dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu
Untuk
mengukut kadar keterlibatan pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan
faktual-struktural, dapan digunakan ke Kesamaa Agregat Keynesian yang
berumuskan :
Y = C + I + G + ( X + M)
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Pengeluaran konsumsi masyarakat (sektor orang
perorangan atau rumah tangga)
I = Pengeluaran investasi perusahaan-perusahaan
(sektor usaha swasta
G = Pengeluaran konsumsi pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Kesamaan ini merupakan rumus untuk
menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran.
Percobaan-percobaan
pengelolaan makroekonomi yang kapitalistik, yang dilakukan oleh berbagai
kabinet sejak republik ini berdiri hingga sekitar tahun 1959, akhirnya runtuh
karena tak berterima (unaccepted). Begitu pula gagasan
sosialismeala Indonesia yang dicobakan oleh Soekarno antara sekitar
tahun 1959 hingga 1965, pun tidak jalan. Perekonomian baru berjalan mantap,
dalam arti perkembangannya signifikan, setelah semenjak orde baru perekonomian (sebagai
sebuah sistem) dikelola secara ulur-tarik di antara kapitalisme dan sosialisme.
http://primsacc12.blogspot.com/2012/03/sistem-ekonomi-indonesia-dan-pendapatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar