Utang
Luar Negeri
Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian
dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara
tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau
perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain,
atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
Pinjaman terbesar diperoleh dalam bentuk
bantu-an proyek bersyarat lunak, di samping bentuk-bentuk pinjaman lain-nya dan
bantuan program. Sementara itu, karena banyak pinjaman yang sudah jatuh waktu,
pelunasan pfnjaman Pemerintah naik dari US$ 3,8 miliar pada tahun 1988/89
menjadi US$ 4,8 miliar pada tahun 1992/93.
Di sektor swasta, pemasukan modal (neto)
sejak tahun 1988/89 menunjukkan peningkatan cukup cepat sampai dengan tahun
1990/91, kemudian melambat berkat adanya kebijaksanaan pengen-dalian moneter untuk
mendinginkan suhu perekonomian. Di antara transaksi modal tersebut penanaman
modal asing meningkat pesat dari US$ 878 juta dalam tahun 1988/89 menjadi
hampir US$ 2,5 miliar dalam tahun 1992/93. Dalam tiga tahun terakhir modal
lain-nya (neto) mengalami penurunan cukup besar yaitu dari US$ 3,6 miliar pada
tahun 1990/91 menjadi sebesar US$ 1,3 miliar pada tahun 1992/93.
Semua perkembangan tersebut di atas
telah menyebabkan cadangan devisa meningkat dari US$ 6.011 juta pada tahun
1988/89 menjadi sebesar US$ 11.981 juta pada akhir tahun 1992/93. Jumlah
cadangan devisa ini cukup untuk membiayai impor (c & f) non migas selama
5,5 bulan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Utang_luar_negeri
http://mandaluvpanda.blogspot.com/2011/04/bab-10-kebijakan-perdangan-luar-negeri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar